Tentu dari pengolahan daur ulang sampah ini menghasilkan hasil yang berbeda dari tujuan, bentuk, dan nilai fungsinya.
Berdasarkan wawancara kami dengan pihak Depo, setelah semua botol plastik yang telah kami olah akan dikumpulkan dalam jumlah yang banyak, kemudian akan dipress menggunakan mesin press sehingga membentuk kubus yang terdiri dari kumpulan botol-botol yang telah diolah. Setelah kubus-kubus tersebut terkumpul, kubus-kubus itu akan dikirim ke Buddhist Compassion Relief Tzu Chi Foundation di Taiwan untuk diolah kembali dengan mesin khusus sehingga menghasilkan produk dari daur ulang sampah seperti selimut, berbagai jenis pakaian yang nantinya akan digunakan untuk donasi/ bantuan untuk korban bencana alam di seluruh dunia.
Sedangkan dengan daur ulang kertas, setelah semua kertas yang sudah diolah terkumpul dengan jumlah yang banyak, proses selanjutnya adalah pembersihan, kertas-kertas bekas tersebut akan diberikan obat khusus untuk melunturkan sisa-sisa tinta yang tertempel pada kertas tersebut, kemudian diolah kembali untuk dijadikan kertas kembali sehingga secara langsung memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan produk yang sama dan baru yang dapat digunakan kembali tanpa harus menggunakan kayu yang sudah menyebabkan pengurangan populasi pohon akibat penebangan liar.
Dengan semua kegiatan yang telah kami laksanakan, dapat disimpulkan bahwa sampah-sampah itu dapat digunakan kembali untuk membuat barang-barang yang berbeda. Jangan menganggap bahwa sampah itu tidak berguna, kita bisa lebih memanfaatkan sampah agar bumi ini juga tidak kumuh dan bersih dan dengan bersamaan kita dapat menolong orang yang terkena musibah dan sangat membutuhkan pertolongan kita sesama umat manusia.
Selain itu selama melaksanakan tugas bersama Yayasan Buddha Tsu Chi bagian Depo Pelestarian Lingkungan, kelompok kami juga mendapat nilai pembelajaran, yakni bagaimana melaksanakan tugas secara disiplin, kerja keras, tepat waktu, selalu bersyukur, tidak mengeluh, bertanggung jawab dan hal positif lainnya.